Tondano - Manusia
adalah mahluk sosial, maka dengan itu beberapa organisasi yang ada di Minahasa bekerja sama dan
menggelar Pentas Seni dan Budaya (11/10) yang bertempat di Asrama Kamasan Putra
(Patar).
Selain
dari turun ke jalan dalam mengadakan aksi solidaritas penggalangan dana untuk
saudara-saudara kita yang ditimpah bencana alam berupa gempa dan tsunami di
Palu, Donggala dan sekitarnya, aliansi mahasiswa yang ada di minahasa berfikir
bahwa dengan mengadakan Pentas Seni dan Budaya, kita jg bisah membantu saudara
kita tersebut yakni dengan menjual tiket pentas seni dan budaya, kemudian
seluruh hasil penjualan tiket tersebut akan di salurkan ke korban bencana.
Dalam pentas Seni dan budaya ini, masing-masing organisasi menampilkan
budayanya dalam bentuk tarian dan pertunjukan lainnya, salah satunya adalah
tarian dari Toraja. Tema yang diangkat dalam Pentas Seni dan Budaya ini yaitu “ Merawat Luka, Merajut Asa”.
Dari
berbagai organisasi yang bergabung, sambutan diwakili oleh Indra Ngangi selaku
ketua umum KMK Unima periode 2018-2019. Di dalam sambutannya dia menegaskan
bahwa dengan mengadakan kegiatan Pentas seni dan Budaya ini memang tujuan utama
adalah untuk membantu saudara-saudara di Palu,Donggala dan sekitarnya tetapi
juga dengan adanya kegiatan ini rasa kekerabatan antar organisasi dapat terjalin
dengan baik tanpa perbedaan.”Kita yang ada di Minahasa khususnya di Tondano
adalah Indonesia mini yang di dalamnya terdapat berbagai perbedaan suku, agama
dan budaya maka dengan kegiatan inilah kerukunan dapat dijaga dengan baik”
tegasnya.
Tonton Trailernya :
Tonton Trailernya :
Awal
cikal bakal pemikiran direncanakannya kegiatan ini, bermula dari ide ketua umum
KMK yang kemudian disampaikan ke beberapa organisasi melalui ketua-ketua
organisasi. Saya selaku ketua Permata menerima ajakan tersebut dan menyampaikan
ke rekan-rekan pengurus dan memutuskan untuk bergabung. Hal seperti ini adalah
kesempatan yang begitu bagus untuk saling mengenal,menjaga keakraban dan bisah
bekerja sama dengan organisasi lain, bukan hanya sampai dikegiatan ini saja
tetapi jg kedepannya. Adapun tarian yang ditampilkan yakni tarian Ma’badong dan kontemporer. Tarian ini
dilatih hanya dalam waktu singkat, tetapi karna adanya kerja sama dari bidang
minat dan bakat, senior selaku pelatih serta rekan-rekan yang lain dan akhirnya
bisah ditampilkan dengan maksimal.
Aksi
solidaritas ini digerakkan oleh beberapa organisasi yang ada di Minahasa
seperti :
- Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua ( IMIPA Tondano)
- Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia ( HMDI Unima )
- Perhimpunan Mahasiswa Toraja (PERMATA) di Tondano
- Ikatan Mahasiswa Karo Tenah Perburu (IMKA Unima)
- Ikatan Kerukunan Mahasiswa Batak Indonesia (IKMBI Tondano)
- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cab. Tondano Santo Paulus
- Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) santo Petrus Unima
- Keluarga mahasiswa Maluku Tenggara (KMMALRA) di Sulut
- Forum Komunikasi Mahasiswa Tidore Kepulauan (FKMTK Tondano)
- Sanggar Seni Tetengkoren Fekon Unima.
Tarian Adat Toraja, Menceritakan Kedukaan bagi saudara di Palu dan Donggala (Oleh PERMATA Tondano) |
Kegiatan
ini berlangsung mulai dari pukul 18.00 – 21.30 WITA. Do’a pembuka dipimpin oleh
perwakilan dari MHDI (dalam agama Hindu) kemudian dilanjutkan dengan tampilan
tarian, band, orasi, ditutup dengan menyanyikan lagu Gebyar Gebyar dalam posisi bergandengan tangan yang menandakan
adanya kebersamaan di tanah rantau.Do’a penutup dipimpin oleh perwakilan IKMBI
(dalam agama Muslim).
Posting Komentar